22 Mei 2010

2 gadis ditepi tebing

lalu kedua nya membuka sekaleng mimpi



"maukah kau bercerita lagi?" dia terdiam dan menghirup nafas pelan,
"kau selalu berdongeng dulu saat kita bersahabat, kau selalu bicara"

itu dulu saat waktu masih giat bekerja, ucapnya lelah. ia lalu meringkuk dibawah ursa.

"akan kubawakan hadiahmu nanti, jika kau mau mulai bercerita lagi. biar aku yang bantu, pada suatu hari..."

kita melongok kedalam sebatang kayu yang berdaun, berlubang tapi kokoh. didalam sana daun menghisap asap, lalu melihat mimpi ingin menari-nari girang, tetapi pohon ketakutan,

ia mencabut dirinya dari tanah lalu terbang.

"kau sudah pernah bercerita tentang itu. dongengkan aku hari-harimu saja, itu lebih nyata buatku," tetapi kaleng mimpi belum ditutup, alih-alih dituangnya segelas imajenasi dan dilemparkannya ke langit,
mengalir seperti busa sabun berkilat sampai ke ujung lautan.
dari tebing berumput ini mereka bisa melihat nya.

"ceritakan aku semesta mu"

dia memandang sepi, sunyi, lalu menyesap segelas kopi susu. cuaca ku dingin, aku terlalu banyak bicara dan mereka juga.
seharusnya aku diam menonton, melihat semesta menari di tangan nya, menyaksikan semesta berlari di mata nya.
seharusnya aku diam, diam dan menonton ramai.

sekarang aku sepi,

sendirian dan oh!
sesungguhnya aku sendiri yang pergi ke sudut ini membawa boneka kesayanganku dan meringkuk sendiri.

"mari jatuh cinta," ajaknya. tetapi dia hanya diam,
aku tak bisa mencintai diriku sendiri, itu jauh terlalu sepi.



lalu kaleng mimpi ditutup, dan mereka tertidur dibawah pohon ek, di malam hari yang tak pernah bangun.








kaleng mimpi bergetar, berbisik, lalu diam.

1 komentar:

  1. surealistic!
    bahkan kaya bukan tulisan. gw kaya lagi ngeliat lukisan^^

    BalasHapus