01 Mei 2010

ingatan dan pemandangan


jika kau mengharapkan ingatanmu melukiskan sesuatu,
mungkin sepercik pemandangan,
apakah dia selalu terlihat lebih indah dari seharusnya?








gw selalu tertarik pada ingatan. buat gw, ingatan mewakili kemampuan kita melebihi mahluk lain,
bagaimana ingatan tidak pernah objektif
sekalipun!

semua orang pasti pernah mengalami ini, keinginan untuk mengingat sesuatu yang mengusik pikiran kita
membuat kita resah sebelum tidur
dan saat kita mengingatnya, emosi kita pasti teraduk ganas
minimal sedikit terusik, entah menjadi positif atau negatif
padahal ingatan itu sendiri kan seharusnya netral,
impulsif dan tak bersalah,
tapi selalu kita melihat ingatan dengan subjektifitas berlebihan




seperti pemandangan ciuman yang pelan di bawah lampu di malam hari,
yang seharusnya indah....lalu saat kau mengingatnya lagi: kau sedih
mungkin karena ciuman itu mewakili sesuatu yang sudah bukan milikmu lagi
subjektif kan?


atau ingatan seseorang yang berjalan terlalu cepat di depanmu,
dan langkahmu yang tertatih mengejarnya
seharusnya sedih kan?
tetapi saat kau mengingatnya, kau tersenyum
senyum seperti saat pecahan lolipop terakhir terkulum di mulutmu
subjektif kan?



gw jadi bertanya,
kalau itu untuk apa mengingat?
saat ingatan tidak pernah kita telaah secara utuh, selalu kita susupi dengan rasionalitas perasaan dan sudut pandang kita,
dengan subjektifitas kita
untuk apa kita mengingat?
"untuk kita pelajari supaya kita tak perlu jatuh lagi"
itu jadi jauh lebih rancu buat gw,
apa yang bisa kau pelajari dari ingatan yang penuh dengan emosi subjektif?

omong kosong
sesungguhnya kita ini seperti masochist sakit hati,
kita menikmati setiap tangisan dan retakan di dalam dada
kita ketagihan olehnya, dan tanpa rasa sakit itu (jika kita terus tersenyum)
maka kita bosan....
karena itu kan kau mengingat?



jika kau mengharapkan ingatanmu melukiskan sesuatu,
mungkin sepercik pemandangan,
dia akan terlihat berbeda
mungkin sedih.... mungkin indah....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar